Senin, 11 Januari 2010

penfui, kupang, november 2009

Hup.
Langkahkan kaki terus di kota karang ini.
Panas.
Benar-benar panas.
Butuh yang dingin. Ayo cari eskrim. Oh, susah cari eskrim.
Harus jalan di atas aspal sejauh 2km tanpa pelindung karena yang ada hanya dedaunan dari “pohon kurang dermawan” untuk berdaun.
Oh, sudahlah. Duduk saja si saya ini di bawah pohon bersama saudara jauh yang senasib sepenanggungan untuk mencoba bertukar canda.
Mungkin mereka juga berpikir barter lelucon adalah cara cerdas penghilang rasa panas.
Dan di situlah engkau.
Melesak menarik ujung mata saya yang otot-ototnya berparalel dengan otot leher saya yang pelan-pela menoleh..
Menyamar dengan fasad menyerupai seseorang yang familier.
Siapa namamu,
wahai pria bersenyum manis...

Tidak ada komentar: