Dia tidak menyadari bahwa di dalam kromosom Y-nya mengalir gen adiktif yang mendarah daging.
Kau tidak akan menyadari sampai kau melihat dia.
Seorang korban.
Kau tidak menyadari bahwa alunan ritme nada yang keluar dari setiap kalimat yang kau ucapkan di telinganya adalah obat penenang.
Kau tidak menyadari bahwa sentuhan-sentuhan ringan itu seperti suntikan setiap racun yang dilesakkan paksa untuk membunuhnya dalam buaian.
Kau tidak menyadari bahwa kalimat-kalimat ringan itu menjadi bagian dari setengah jiwanya yang akan langsung hilang bila kau tidak membawanya serta.
Kau mungkin hanya mengharapkan mendapat tempat tinggal sementara dengan menyuntikkan gen itu ke entah bagian mana dalam tubuhnya yang langsung menolak kehadiran benda asing di sana.
Tapi kini percuma.
Kau memang hanya meninggalkan kehampaan.
Tapi kau memang tidak akan pernah menyadari seberapa besar bagian dari jiwanya yang menginginkanmu.
Karena ia telah terbiasa.
Terbiasa dengan racunmu.
Terbiasa dengan bisamu.
Terbiasa dengan perihnya.
Terbiasa dengan tangisan.
Terbiasa dengan maut.
Kau tidak akan pernah menyadari bahwa pasien ini telah jatuh cinta pada heroinnya.
Padamu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar