Semuanya akan menjadi gelap bila ia tak ada
Karena ia-lah sumber kehidupan semua jiwa yang berakal
Sampai ketika air anggur itu menodainya
Terfermentasi penuh sambil menggerus karat-karatnya
Terus dan terus
Betapa sadarkah ia
Cawan ini menjadi terlihat seperti tembaga buluk, kuningan karatan
Namun namanya masihlah emas
Dan aku berasal darinya
Jadi manisnya airmu, memabukannya setiap atommu, kau bukanlah cawan itu
Jangan pinta aku tuk memilih
Sudah terlalu gamblang
Kamis, 04 Maret 2010
ini bukan tentang tata surya
ceritakan sebuah kisah antara bulan dan mentarinya
gerhana pun datang
mentari bersinar terlalu dekat
menutupi penuh bayangannya
mentari begitu suka hati karena ia bintang
yang mampu berpendar
bulan hanya terpaku pasrah
berusaha mendapatkan sinarnya dengan segala cara
dan bintang...
masih berpendar...
sadarlah wahai mentari
kau adalah poros gravitasi sang bulan
semuanya kembali padamu
gerhana pun datang
mentari bersinar terlalu dekat
menutupi penuh bayangannya
mentari begitu suka hati karena ia bintang
yang mampu berpendar
bulan hanya terpaku pasrah
berusaha mendapatkan sinarnya dengan segala cara
dan bintang...
masih berpendar...
sadarlah wahai mentari
kau adalah poros gravitasi sang bulan
semuanya kembali padamu
Langganan:
Postingan (Atom)